Ia punya teman, tampak bahagia semua. Bahkan secuilpun,
tiada tanda-tanda kedukaan pada wajah mereka. Meski diluar tampak ia sama,
namun hakikatnya berbeda. Sampai detik ini, putus asa dan frustasi telah
berkawan dengannya. Mengapakah demikian adanya?
Duhai, 2015 janganlah bertandang dulu!
"Kalau sampai awal tahun depan belum juga ketemu, biar
bapak memilihkan jodohmu."
Meski sejatinya, tentang jodoh, bapakpun tidak bisa memaksa.
Sudah Allah gariskan siapa pemenang hatinya. Hanya saja, tepat setahun silam
janjinya terikrar. Letih, delapan penjuru mata angin ia jejaki. Hasilnya
KOSONG.
Bukannya benar-benar tidak ada. Mungkin benar temannya
bilang, "kamu ini terlalu memilih."
Lah ini bukan urusan sehari dua. Berdua dalam ikatan rumah
tangga, disamping istri, ia juga mencari menantu yang baik buat kedua orang
tuanya.
Dan setahun, disangka panjang waktunya. Ternyata, uh
sebentar saja.
Hai bidadari, datanglah padaku.
.........
"Tapi saya ingin melihat orangnya dulu, ayah."
Gadis itu bicara dengan anggun. Tak terlintas sedikitpun
niat membantah kedua orang tuanya. Ia dijodohkan, terima saja. Tetapi haknya,
memang sudah seharusnya melihat dulu. Polah dan tingkah pemuda yang dimaksud.
Pemuda itu, anak teman ayahnya. Sekilas khabar yang gadis
itu dengar sih, baik-baik saja. Tetapi itu tadi, ia ingin melihat secara
langsung. Baru istikharah dan meminta petunjuk. Semoga Allah menunjukkan pada
hatinya.
.........
That's enough.
"Hei, apa cerita dengan gadis itu ya?" pemuda
tersebut mulai digelitik penasaran. Dengar-dengar ia berjilbab lho.
Ia menarik buku catatannya. Menuliskan suatu kalimat pendek,
"bisa dicoba. Siapa tahu jodoh."
..........
Sang gadis di kamar berbeda, tengah melamun. Esok adalah
hari yang berat. Bertemunya mereka untuk pertama kali. Ah, tak pernah ia merasa
segrogi ini.
Di sela hatinya yang tidak karuan, ia menyempatkan diri
berdoa, "kalau jodoh, dekatkanlah ya Allah. Jika tidak ganti dengan yang
lebih baik."
........
= Hanya fiksi. Jika ternyata ada kesamaan di luar sana, itu kebetulan
belaka. Atau penulis kurang kreatif mengolah alur dan ide cerita=