Rabu, 31 Desember 2014 0 Messages

Hei, 2015



Ia punya teman, tampak bahagia semua. Bahkan secuilpun, tiada tanda-tanda kedukaan pada wajah mereka. Meski diluar tampak ia sama, namun hakikatnya berbeda. Sampai detik ini, putus asa dan frustasi telah berkawan dengannya. Mengapakah demikian adanya?

Duhai, 2015 janganlah bertandang dulu!

"Kalau sampai awal tahun depan belum juga ketemu, biar bapak memilihkan jodohmu."

Meski sejatinya, tentang jodoh, bapakpun tidak bisa memaksa. Sudah Allah gariskan siapa pemenang hatinya. Hanya saja, tepat setahun silam janjinya terikrar. Letih, delapan penjuru mata angin ia jejaki. Hasilnya KOSONG.

Bukannya benar-benar tidak ada. Mungkin benar temannya bilang, "kamu ini terlalu memilih."

Lah ini bukan urusan sehari dua. Berdua dalam ikatan rumah tangga, disamping istri, ia juga mencari menantu yang baik buat kedua orang tuanya.

Dan setahun, disangka panjang waktunya. Ternyata, uh sebentar saja.

Hai bidadari, datanglah padaku.
.........
"Tapi saya ingin melihat orangnya dulu, ayah."

Gadis itu bicara dengan anggun. Tak terlintas sedikitpun niat membantah kedua orang tuanya. Ia dijodohkan, terima saja. Tetapi haknya, memang sudah seharusnya melihat dulu. Polah dan tingkah pemuda yang dimaksud.

Pemuda itu, anak teman ayahnya. Sekilas khabar yang gadis itu dengar sih, baik-baik saja. Tetapi itu tadi, ia ingin melihat secara langsung. Baru istikharah dan meminta petunjuk. Semoga Allah menunjukkan pada hatinya.
.........
That's enough.

"Hei, apa cerita dengan gadis itu ya?" pemuda tersebut mulai digelitik penasaran. Dengar-dengar ia berjilbab lho.

Ia menarik buku catatannya. Menuliskan suatu kalimat pendek, "bisa dicoba. Siapa tahu jodoh."
..........
Sang gadis di kamar berbeda, tengah melamun. Esok adalah hari yang berat. Bertemunya mereka untuk pertama kali. Ah, tak pernah ia merasa segrogi ini.

Di sela hatinya yang tidak karuan, ia menyempatkan diri berdoa, "kalau jodoh, dekatkanlah ya Allah. Jika tidak ganti dengan yang lebih baik."
........

= Hanya fiksi. Jika ternyata ada kesamaan di luar sana, itu kebetulan belaka. Atau penulis kurang kreatif mengolah alur dan ide cerita=
 
;