Pemuda, ah rasanya kurang tepat untuk menyebutnya dengan kata itu. Bagaimana dengan 'lelaki'? Baiklah
Lelaki itu berharap setiap paginya di sepanjang bulan penuh berkah ini, dirinya punya segudang gairah dan semangat untuk berubah. Sejauh ini memang demikian adanya, sampai suatu pagi. Ketika matanya terpejam ayam sembari menunggu azan subuh bergema, sebuah pesan singkat masuk. Mendobrak dan menghilangkan rasa kantuknya tiba-tiba. Tak tercatat nama sang pengirim disana karena memang tidak lagi disimpannya sejak setahun silam. Tidak perlu. Urutan nomornya telah tertanam di otaknya. Walau demikian, ia tahu pasti dari siapa pesan singkat tersebut berasal. Isi pesannya selalu saja mendebarkan, terkadang mengejutkan. Seperti kala itu...
Jadi begitu......
Ia hanya bisa terdiam untuk beberapa saat. Ingatannya mundur ke lebih dari dua tahun silam. Saat pertama kali ia berkenalan. Awalnya tiada rasa yang kini barangkali disesalinya. Baru pada pertemuan selanjutnyalah lelaki itu merasa ada sesuatu yang aneh, hidup dan indah. Rasa penghargaan yang tulus dan ikhlas yang diterimanya menjadi punca segalanya. Hingga akhirnya, ia sadar bahwa itu adalah cinta.
Waktu berlari bak seorang sprinter. Tahu-tahu, saat ini ia harus menghadapi kenyataan sulit. Rasanya tidak percaya. Memang ia belum pernah merasakan gempa sungguhan, namun guncangan itu telah sejak tadi terjadi di hatinya tak kalah dahsyat. Tangannya masih lekat pada alat komunikasi, sementara mata cuma bisa mengatup pelan. Hatinya menguatkan diri. Berupaya mencari alasan-alasan untuk menguatkan diri dan untungnya ketemu!
Kalau jodoh takkan kemana. Demikian pula sebaliknya, kalau tak jodoh takkan bisa ketemu.
Meski sulit dalam beberapa hari setelahnya, tetapi ia berhasil keluar dari keadaan. Hidup masih berjalan meski tanpa cintanya, demikian pikir lelaki tersebut. Justru hal itu menjadi motivasi tersendiri untuk memetamorfosis diri agar lebih giat mencapai cita-cita. Bukannya ingin membuktikan padanya, bukan! Pembuktian itu, kata pemuda tersebut pada diri sendiri lagi, adalah pembuktian pada diri sendiri.