Selasa, 22 November 2011

Wanita Berpayung Ungu

Langkahnya masih terlihat kuat.Rambut ikal sepinggang jelas terkadang terlihat rapi, terkadang juga sedikit kusut. mukanya tidak lagi secantik dulu. Usianya diatas 50 tahun. Garis-garis keriput sudah mulai menggurati wajahnya. Kulitnya pun tampak kusam dipanggang sang surya. Hampir setiap hari ia melintasi halaman rumah kami. Tentunya dengan menenteng sebuah payung berwarna ungu. Tak peduli cerah apalagi hujan. Dulu, belum lama kami tinggal disini, tetangga yang masih berumur belia mengatakan "wanita itu sedikit stress".
Waktu berganti menjadi hitungan bulan, kami pun mengenalnya. Sedikit banyak tentang keluarganya. Menurut kami dia tidaklah seperti apa yang orang-orang katakan. Orangnya kadang lucu, sering buat kami tertawa dengan tingkah polahnya. Kata-katanya terlalu polos dan jujur. Tapi walau bagaimanapun, tangannya telah banyak membantu meringankan keperluan warga disini meskipun hanya menjadi pengasuh nenek jompo. Ia lakoni peran sebagai pengasuh juga dalam hitungan tahun. Sampai akhirnya sang nenek menghembuskan nafas terakhirnya. Tapi wanita berpayung ungu itu masih dipekerjakan dirumah itu. Kendatipun membereskan rumah yang sebenarnya tidak terlalu berantakan. Kami tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh wanita itu. Mungkin saja wanita itu masih menunggu seorang pria yang sedia berbagi suka dan duka di sisa umurnya. 

0 Messages:

Posting Komentar

 
;