Dari dulu dia menolak untuk disekolahkan disana. Ayahnya
bersikeras menentang. Pendapat ibu malah lebih. "kamu akan menjadi
pemain pedang yang tangguh."
Kenyataannya, dia tetap saja bingung. Apakah dia
benar-benar bisa bermain pedang, sementara justru tari-menari yang dipelajari setiap harinya.
Baru setelah semester ini berlalu, sang kepala sekolah
mengatakan bahwa, penemuannya setahun yang lalu belum berjalan dengan
sebagaimana mestinya. Haruskah memberitahukan kedua orang tuanya? "Kami disini
tak lebih dari kelinci percobaan sang kepala sekolah?"
0 Messages:
Posting Komentar