"Selamat hari Jum'at
pak...."
Soe tersadar sepenuhnya saat mendengar suara asing yang menyapanya dalam tidur. Dan saat membuka mata, tahu-tahu wanita itu ada di dekatnya berbaring. Siapa dirinya? Soe menunjukkan raut muka penuh tanya.
Dengan senyum termanis, wanita itu lagi berucap, "sudah pukul sebelas, mendingan bapak siap-siap sekarang."
Pernahkah kalian mendapati yang sebuah mimpi itu kian nyata?. Itulah yang terjadi pada Soe. Sepuluh lewat tadi ia tengah baca buku, eh tahu-tahunya terlelap tidur. Namun ketika terjaga, seorang wanita justru berada di kamarnya. Tengah menyetrika baju pula...
Baju???
Itukan baju koko yang sering dipakai oleh Soe!
Pasti ini, ini pastinya mimpi. Soe belum pernah melihat wanita tersebut atau barangkali pernah melihatnya, tapi dimana.
"Kenapa bengong begitu," kata si wanita seraya menghentikan gosokkan setrika. "Ntar telat. Kan lebih awal lebih baik. Itu sunnahnya kan pak...."
Soe bangkit, masih dengan muka bingung. Ia berjalan agak menjauh dari wanita tadi. Seolah dia adalah seseorang yang tiba-tiba masuk ke rumahnya tanpa ijin.
Dan saat keluar kamar, Soe tercengang.
"Aval sudah siap, bapak. Kita mau shalat Jum'at di Masjid Raya hari ini, kan?"
Bocah ini.....siapa lagi. Memanggil bapak segala padaku, pikir Soe. Tanpa babibu, si bocah tadi berlalu. Sementara itu Soe masih mematung. Pasti, ini, pasti mimpi. Atau barangkali, entah bagaimana caranya, Soe terlempar kemasa depan.
Ketika sepasang mata Soe memandang bingkai foto di dinding itulah, dunia tiba-tiba berputar. Wanita di kamar, bocah itu, dan Soe sendiri ada disana.
Soe terjaga....
Betulkan cuma mimpi. He..he..he...
Alarm berbunyi nyaring sekali. Menandakan jam sebelas siang.
.............
Selesai?? belum lagi. Soalnya, wanita itu muncul lagi tak lama kemudian.
Soe tersadar sepenuhnya saat mendengar suara asing yang menyapanya dalam tidur. Dan saat membuka mata, tahu-tahu wanita itu ada di dekatnya berbaring. Siapa dirinya? Soe menunjukkan raut muka penuh tanya.
Dengan senyum termanis, wanita itu lagi berucap, "sudah pukul sebelas, mendingan bapak siap-siap sekarang."
Pernahkah kalian mendapati yang sebuah mimpi itu kian nyata?. Itulah yang terjadi pada Soe. Sepuluh lewat tadi ia tengah baca buku, eh tahu-tahunya terlelap tidur. Namun ketika terjaga, seorang wanita justru berada di kamarnya. Tengah menyetrika baju pula...
Baju???
Itukan baju koko yang sering dipakai oleh Soe!
Pasti ini, ini pastinya mimpi. Soe belum pernah melihat wanita tersebut atau barangkali pernah melihatnya, tapi dimana.
"Kenapa bengong begitu," kata si wanita seraya menghentikan gosokkan setrika. "Ntar telat. Kan lebih awal lebih baik. Itu sunnahnya kan pak...."
Soe bangkit, masih dengan muka bingung. Ia berjalan agak menjauh dari wanita tadi. Seolah dia adalah seseorang yang tiba-tiba masuk ke rumahnya tanpa ijin.
Dan saat keluar kamar, Soe tercengang.
"Aval sudah siap, bapak. Kita mau shalat Jum'at di Masjid Raya hari ini, kan?"
Bocah ini.....siapa lagi. Memanggil bapak segala padaku, pikir Soe. Tanpa babibu, si bocah tadi berlalu. Sementara itu Soe masih mematung. Pasti, ini, pasti mimpi. Atau barangkali, entah bagaimana caranya, Soe terlempar kemasa depan.
Ketika sepasang mata Soe memandang bingkai foto di dinding itulah, dunia tiba-tiba berputar. Wanita di kamar, bocah itu, dan Soe sendiri ada disana.
Soe terjaga....
Betulkan cuma mimpi. He..he..he...
Alarm berbunyi nyaring sekali. Menandakan jam sebelas siang.
.............
Selesai?? belum lagi. Soalnya, wanita itu muncul lagi tak lama kemudian.
.............
Sudah pukul sebelas rupanya. Soe bangkit dan tenggorokannya tiba-tiba gatal. Entah mengapa pula, tubuhnya terasa letih sekali, kian renta. Apakah efek samping dari mimpi barusan? Boleh jadi....
Belum sempat melangkah keluar kamar, seorang lelaki muncul dari balik dinding.
"Eh, bapak sudah bangun. Ayo anak-anak sini, salim dengan kakek dulu."
Ia senyum dan memalingkan muka ke arah dapur.
Lelaki itu, begitu akrab wajahnya. Mirip....Aval?! Ah, tidak mungkin. TIDAK MUNGKIN ITU!
"Bapak mandi saja dulu. Mobil sudah siap. Kita kan mau shalat Jum'at di Masjid Raya hari ini."
Soe tercengang!
Terdengar hentakan kaki berlomba-lomba yang semakin lama semakin dekat.
Terrreeeenggg!!!
Dua bocah perempuan kembar menjelma. Berkerudung pink, berbaju muslimah sembari tertawa menunjukkan gigi susunya
Soe makin tercengang! Keringat dingin mulai keluar.
Tak banyak bicara, dua bocah tadi langsung meraih tangan Soe, yang bagaimana berwujud keriput. Dalam hitungan detik, jidat mereka menyentuh punggung tangannya.
Berlari lagi, dan lelaki itu masih berdiri dihadapan Soe.
"Bapak, kenapa?"
Soe teringat mimpinya barusan. Cepat-cepat ia melihat bingkai foto yang lekat di dinding. Tak ayal lagi, dunia bukan hanya berputar, malah terbalik-balik sepertinya. Soe disana, berwajah tua dengan uban menutupi kepalanya. Wanita yang menyetrika dalam mimpinya pun serupa. Keriput wajahnya, tapi tetap cantik. Mereka, di dampingi oleh banyak orang. Enam laki-laki, termasuk sosok yang berdiri dihadapannya, enam perempuan, gadis dan pemuda remaja, beserta bocah yang entah berapa jumlahnya. Oh, itu ......
"Pak, itukan foto lebaran tahun lalu."
Wanita tua yang ada di foto, bergabung bersama Soe dan lelaki tadi. Menyentak lamunannya...
Sekaligus menyentak kesadarannya. Alarm nyaring berbunyi lagi. Sebelas lima belas. Saatnya benar-benar bangun, siap-siap shalat Jum'at.
Selamat hari Jum'at
Selesai (mmmm....seharusnya Jum'at lalu nulis ini, kan?)
0 Messages:
Posting Komentar