Selasa, 12 Agustus 2014

AYAH INGIN PULANG!

"Ayah ingin pulang,"

Deena menghentikan adukan kopinya, berikut menghela nafas sejenak. Ia berpaling ke arah ayahnya yang duduk di meja dapur dengan tatapan heran dan bertanya-tanya. Lalu dengan membawa mug berisi kopi panas, wanita itu bergabung dengan ayahnya. 

"Ayah ingin pulang," lagi, sang ayah mengutarakan maksudnya dengan nada datar. 

Deena mencoba mengorek alasan lembut-lembut, "lho, ayahkan baru kemarin datang ke sini. Masa sudah mau pulang?"

Lelaki itu diam tak menggubris ucapan anak perempuannya.

"Susu?"

Ayahnya menggeleng.

Deena menyodorkan kopi rasa istimewa kegemaran ayahnya, kental dan agak lebih manis. "Tapi kenapa, yah?"

Seruputan pertama luar biasa nikmatnya. Setelah almarhum istrinya, hanya Deenalah yang bisa membuat kopi seenak ini. Maklum, dua zuriatnya yang lain adalah laki-laki.

Hening sesaat pecah lantaran suara bayi bersumber dari kamar. Deena bergegas berlari-lari kecil menuju kamarnya.

Tinggal sendiri di dapur, lelaki itu merasa cuaca tengah mengerti suasana hatinya. Di luar, turun gerimis kasar. Namun terlalu dini untuk menyebutnya hujan.

Satu alasan yang ingin diutarakannya pada Deena kelak adalah, disini tidak ada yang bisa dilakukannya. Dengan kata lain, membosankan!! Segala tindak tanduknya tak terijin. Ini itu, semuanya tidak boleh. Bisa-bisa mati berdiri kalau begini, pikirnya.

Deena masih belum muncul dari kamarnya ketika Hape lelaki itu bergetar. Sebuah nomor tak dikenal masuk. Dan hubungan dengan seseorang disanapun terjadi.

"Ya....."

Cuma dua kata itu yang sanggup terlontar dari mulutnya. Setelahnya, ia khusyuk kebingungan mendengarkan ocehan teman bicaranya. Yang sama sekali tidak dikenalnya.

Dan hei, salah sambung itu entah bagaimana berhasil membuatnya ingin tinggal lebih lama disini.
"Sepertinya cukup menantang," ia berbicara pada dirinya sendiri dengan mata berbinar-binar.
.........
#Apa_yang_terjadi?

0 Messages:

Posting Komentar

 
;