Mm... namanya juga orang sepok atau wong ndeso. Gak pernah pergi ke kota. Maklum..he..he.. Jadilah saya berperan sebagai pandu wisata.
Perjalanan yang ditempuh sekitar tujuh jam. Dari Sambas menuju Sui Kakap, Kab.Kuburaya dimana sepupu saya menikah disana. (Terasa mimpi, seolah baru kemarin ketika kami masuk SD bersama-sama. Hanya saja dia berhenti di kelas satu. Maunya satu kelas sama saya. Namun ia harus masuk kelas siang. Barakallah saudara. Juga seakan-akan baru kemarin ketika kami bersama-sama selama dua tahun pergi dan pulang SMK yang berjarak belasan kilometer).
Sekarang aku benar-benar sadar, ternyata waktu bergulir begitu cepatnya. Dan diri ini sudah cukup tua..he..he..
Kirain bis carteran, eh tau nya gak. Memang, transportasi di negeri ini masih mengerikan....lewat.
Lucunya, setelah puluhan kilo meter, ternyata bukan hanya aku yang menahan ingin buang air. Biasalah wanita lebih suka terus terang. Mak, dan bibi-bibiku yang lain sedikit gelisah akan hal itu. Tidak sabaran menunggu bis berhenti untuk makan siang. Sebenarnya agar bisa melepaskan panggilan alam...(sorry).
Daaaann, tiba di kota pontianak ini yang lucu. Untung dalam bis itu orang kita semuanya. Maksudnya orang-orang yang memang ingin pergi ke walimahan sepupu. Biak-biak (anak-anak) kecil terkesima melihat rentetan jumbo. Belum lagi kapal feri yang ukurannya lebih besar dari yang biasa dilihat. Plusss, bangunan yang bertingkat-tingkat. Saya yakin yang tua nya hanya terlalu pintar untuk menyembunyikan kekagumannya. Oho...
Pas didepan tugu menjulang, "Itu tugu khatulistiwa" Ujarku. Itu bakalan ada di pelajaran IPS. Entah mengerti atau tidak yang ku beritahu. Tak berminat aku untuk melanjutkan kenapa tugu itu dibangun. Selanjutnya, ketika melewati jembatan Landak dan Kapuas, "Nah, kalau ini sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia." Kata ku lagi.
Masuk telinga kanan keluar telinga kiri kayaknya. Tak apa. Karena mereka lebih tertarik untuk melihat pesawat yang menderu di angkasa. Tak heran seperti itu, toh disana kan memang dekat dengan bandara. Jadi badan pesawat yang tengah mengudara terlihat lebih besar. "Mana? Mana? Mana?" Dari yang muda sampaii yang tua...he..he..
Datang di Sui Kakap tepat pukul Lima kurang sepuluh menit. Badan kami semua letih. Dan harus menaiki pick up agar sampai di tempat tujuan dimana acara pernikahan di gelar.
Uppss photo-photonya gak ada yang bagus...jadi sorry gak bisa dientry....
Perjalanan yang ditempuh sekitar tujuh jam. Dari Sambas menuju Sui Kakap, Kab.Kuburaya dimana sepupu saya menikah disana. (Terasa mimpi, seolah baru kemarin ketika kami masuk SD bersama-sama. Hanya saja dia berhenti di kelas satu. Maunya satu kelas sama saya. Namun ia harus masuk kelas siang. Barakallah saudara. Juga seakan-akan baru kemarin ketika kami bersama-sama selama dua tahun pergi dan pulang SMK yang berjarak belasan kilometer).
Sekarang aku benar-benar sadar, ternyata waktu bergulir begitu cepatnya. Dan diri ini sudah cukup tua..he..he..
Kirain bis carteran, eh tau nya gak. Memang, transportasi di negeri ini masih mengerikan....lewat.
Lucunya, setelah puluhan kilo meter, ternyata bukan hanya aku yang menahan ingin buang air. Biasalah wanita lebih suka terus terang. Mak, dan bibi-bibiku yang lain sedikit gelisah akan hal itu. Tidak sabaran menunggu bis berhenti untuk makan siang. Sebenarnya agar bisa melepaskan panggilan alam...(sorry).
Daaaann, tiba di kota pontianak ini yang lucu. Untung dalam bis itu orang kita semuanya. Maksudnya orang-orang yang memang ingin pergi ke walimahan sepupu. Biak-biak (anak-anak) kecil terkesima melihat rentetan jumbo. Belum lagi kapal feri yang ukurannya lebih besar dari yang biasa dilihat. Plusss, bangunan yang bertingkat-tingkat. Saya yakin yang tua nya hanya terlalu pintar untuk menyembunyikan kekagumannya. Oho...
Pas didepan tugu menjulang, "Itu tugu khatulistiwa" Ujarku. Itu bakalan ada di pelajaran IPS. Entah mengerti atau tidak yang ku beritahu. Tak berminat aku untuk melanjutkan kenapa tugu itu dibangun. Selanjutnya, ketika melewati jembatan Landak dan Kapuas, "Nah, kalau ini sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia." Kata ku lagi.
Masuk telinga kanan keluar telinga kiri kayaknya. Tak apa. Karena mereka lebih tertarik untuk melihat pesawat yang menderu di angkasa. Tak heran seperti itu, toh disana kan memang dekat dengan bandara. Jadi badan pesawat yang tengah mengudara terlihat lebih besar. "Mana? Mana? Mana?" Dari yang muda sampaii yang tua...he..he..
Datang di Sui Kakap tepat pukul Lima kurang sepuluh menit. Badan kami semua letih. Dan harus menaiki pick up agar sampai di tempat tujuan dimana acara pernikahan di gelar.
Uppss photo-photonya gak ada yang bagus...jadi sorry gak bisa dientry....
0 Messages:
Posting Komentar