Rabu, 04 September 2013

Mesin Pompa Air

Kota kecil, Sambas mandi hujan mulai pukul dua lewat. Dan masih menyisakan gerimis kasar ketika azan isya bergema. Meski demikian, kegusaranku tentang kekurangan air belum jua hilang. Paling tidak sampai matahari menyudahi tugasnya menyinari belahan bumi dimana aku bernaung (Matahari terhijab hujan)

Seharusnya, kan??? Ya, syukurnya rumah sewaku ini berada tepat dibibir sungai. Jadi tidak mengenal istilah kemarau selama pasang-surut masih berlangsung. Satu-satunya yang ingin kudengar sepuluh jam terakhir, sampai menjelang magrib tadi, adalah suara mesin pompa air. Itu dia masalahnya. Kabar buruk datang dari alat itu semenjak pagi. Saat kontak dengan listrik kuhubungkan, mesin itu meraung sebentar, lalu menunjukkan tidak ada lagi kehidupan. Uh...

Aku tidak mau ambil pusing sebab itu harus ditangani nanti. Fokusku adalah pergi "ngantor". Tepat, sepulang istirahat siang, langit menjadi mendung. Angin membawa berita air dari langit. Dan akupun senang bukan main. Hujan, siang hari. Kombinasi luar biasa untuk tidur siang. Disamping itu, solusi mesin pompa air yang macet pun tidak lama lagi akan teratasi. 

Empat lewat baru terjaga. Kedatangan Ashar telah sejam yang lalu. Kalau tidak dipaksakan, godaan materas empuk tidak bisa ditolak. Makanya aku segera bangkit menuju belakang. Menunaikan kewajiban  shalat. Sementara hujan masih membasahi kota bermoto Terigas ini (apa kepanjangannya,ya?)

"Ini ha," 
Pak Ngah menunjukkan benda kotak hitam di atas mesin pompa air. Karena khawatir hari semakin gelap, aku rela-relain deh membelah hujan. Lebih dari itu, sebenarnya ngeri saat melihat bak pada kosong semua. Mau ke kamar kecil saja malas. Tak mandi hari sore ini barangkali bisa dimaklumi sebab dingin. He...he... 

Itulah untungnya punya tetangga semi profesional teknisi permesinan dan sejenisnya, disamping usaha utamanya sebagai pengusaha air galon dan gas elpiji. Ingat urusan bertetangga adalah ibarat cermin. Baik buruknya kita akan dibalas dengan hal serupa oleh mereka. Meski aku bukanlah jenis tetangga yang baik-baik amat, tapi aku tidak ingin menjadi tetangga yang jahat. 

Akhirnya teeetttt. Pasca pemasangan alat yang kubeli dari pasar plus penggantian kabel listrik dengan yang baru, mesin itu berjalan lagi. Lega rasanya bisa melihat air keluar dari pipa paralon ukuran 3/4. 

Terkadang manfaat hal-hal kecil terlupakan sampai kita tersentak sadar bahwa tanpa itu kita bakal kesulitan. Kan?



  

0 Messages:

Posting Komentar

 
;