Wow-wow-wow! Tangan ini rasanya gatal melihatnya melakukan itu. Sesuatu yang amat sangat langka terjadi dirumah ini. Seorang gadis menyiangi sayuran untuk makan malam kami lalu memasaknya kemudian. Ada ketidaktenangan disana. Bukannya tidak senang, suka malah. Hanya saja kukira perlu membiasakan diri untuk menghadapi ini. Lebih-lebih kalau dia jadi tinggal disini. Bersama kami. Aku lantas berpikir, apakah ini juga yang akan kurasakan pertama kalinya nanti melihat istriku bekerja didapur. Haruskah aku menghilangkan saja hobi memasakku? Jawabanya lugas, tentu saja TIDAK!
Namanya adalah rahasia. Gadis itu keponakanku. Lebih tepatnya anak dari salah seorang sepupuku yang malam ini menginap dirumah. Dan rencana kedepannya, dia juga akan melanjutkan kuliah di kota kecil ini. Ya benar. Dia akan tinggal disini. Makanya tadi kukatakan, harus mulai membiasakan diri sejak dini. Karena sedikit banyak, sentuhan tangan seorang kaum hawa pastinya akan banyak mengubah rumah ini. Paling tidak, bangunan layaknya kapal pecah ini tertata agak apik. Dan urusan dapurpun akan sedikit-banyak terbagi antara aku dan dia. Aku yakin sepenuhnya diberikan kepadanya pun ia tidak keberatan. Tipikalnya memang seperti itu. Ia sudah terbiasa berkat pengalamannya kerja dirumah orang hampir genap tiga tahun. Cuma aku yang memastikan itu supaya tidak sepenuhnya terjadi. Urusan dapur toh bisa-bisa saja dibagi. Lagian, memasak kan salah satu rahasia pengusir sakit kepalaku. He..he..
Intinya, aku senang atas hadirnya penghuni baru dirumah ini. Semoga dengan itu aku bisa lebih fokus lagi menapaki tujuanku. Membagi bukan berarti menyerahkan, kan.
0 Messages:
Posting Komentar