Aha! akhirnya menang juga dipagi ini. Godaan kasur selepas shalat subuh begitu kuat dan biasanya aku termakan untuk tidur lagi. Namun hari ini, memikirkan sepeda motor yang berbedak debu mengalahkan itu. Dengan susah payah aku berjalan ke belakang, mengisi ember dengan deterjen dan sunlight. Bergegas ke jamban mumpung air sungai lagi pasang. Juga lagi, mumpung belum ada orang beraktifitas di sana. Kurang dari satu jam, selesai! Clinggg....motor kembali bersinar cerah (gak segitunya juga).
Setelahnya, ada godaan lain muncul. Kali ini berasal dari air sungai itu sendiri. Wah-wah, sudah lama sekali tidak mengambang disana. Oleh karena itu, kuputuskan saja untuk terjun. Tentu sebelumnya harus mengantar motor ke teras dan peralatan mencuci tadi pada tempatnya. Mengganti celana panjang ke yang lebih pendek. Siap? 1-2-3! Luar biasa! Seolah semua permasalahan hidup melebur bersama jernihnya air. Aku menyelam beberapa saat. Sebuah motor air membelah badan sungai yang membuat gelombang kecil. Jelas memaksa tubuhku untuk mengikut iramanya. Aku rela saja.
Tidak perlu berlama-lama. Rutenya hanya antar jamban yang kuperkirakan tak lebih dari dua puluh meter. Cukuplah untuk sekedar meregangkan otot. Barangkali besok lagi, kalau memang memungkinkan. Naik kerumah, lalu membilas diri sebagaimana biasanya.
Menyiapkan minuman panas dari kopi putih instan adalah yang kulakukan beberapa menit kemudian. Disamping itu, netbook pun dinyalakan. Berselancar sejenak di dunia maya. Bla-bla-bla, hampir pukul tujuh, kesadaranku mulai berkurang. Entah bagaimana, saat memandang layar yang sepuluh inci itu membuatku mengantuk. Tak ayal lagi, netbook kumatikan, kopi yang mulai dingin ku tutup sekenanya, lalu rebah lagi. Setumpuk pakaian yang belum sempat dilipat menjadi sasaranku. Sepertinya enak tiduran disana, dan ohoo tidak salah sama sekali. Alarm hp ku stel hingga pukul delapan kurang dua puluh. Itu jam dimana aku harus bersiap-siap berangkat keluar rumah. Setelah itu, HP sengaja ku-off kan. Tak ingin terganggu. Waktu berjalan seperti keong. Singkat namun lamban. Bermimpi atau tidak, aku tidak pasti. Yang kutahu, tidur dalam waktu puluhan menit tersebut terasa begitu lama durasinya. Dan aku terjaga satu menit lebih awal dari seharusnya.
0 Messages:
Posting Komentar