Jumat, 17 Mei 2013

AKU - DIRIKU

Aku jadi bertanya-tanya pada diri sendiri. "Benar gak sih pengin jadi penulis hebat?"
Lalu aku menjawab, "ya." 
Aku yang bertanya tadi bertanya lagi, "kalau begitu, sudahkan bersungguh-sungguh atau berdarah-darah?
Aku yang ditanya hanya bisa bungkam. Pelan-pelan berkata, "belum."  Atau aku sendiri, kurasa terlalu cengeng pada diri sendiri. Kurang konsen barangkali. Pokoknya sukanya mengulur-ulur waktu. Padahal....
"Padahal apa? Padahal banyak ide yang bergelantungan. Begitu?"
"Kok tahu?!"
"Ya iyalah. Masa iya dong. Aku kan dirimu juga."
"Bukan. Kamu bukan bagian dari diriku."
"Yah, paling tidak benar. Aku memang bukan bagian dari dirimu selama kamu tidak mau mengakui keberadaanku. Aku selalu saja berkata jujur, kan?"
"Kuharap, suatu saat. Ketika kau sudah menyatu dengan diriku, jangan biarkan aku jadi seperti sekarang ini. Ingatkan aku meski kadang mungkin terasa 'agak' menyakitkan."
Aku yang bertanya tadi memandangku dengan seksama dan sedikit sinis, "akan kucoba."
"Bagus...eh, maksudku terima kasih."
"Kalau begitu, maukah kau mengakuinya dengan mantap?"
Jalan berbalik sudah tertutup dibelakang. Mau tidak mau aku harus mengakuinya dengan mantap, seperti mintanya. "Aku belum melakukan yang terbaik untuk cita-citaku sebagai seorang penulis!"
"Okke...selanjutnya, menulislah karena aku akan selalu ada dalam dirimu. Membohongiku sama artinya membohongi dirimu sendiri. Pesan terakhirku, kau akan menemukan gaya menulismu sendiri seiring giatnya latihan yang kau lakukan."
"Sip."

0 Messages:

Posting Komentar

 
;