Minggu, 15 Juli 2012

Bangsa Yang Bahagia @ Ramadhan.

     Fenomena. Itulah sebutannya. Setiap kali memasuki ramadhan, kita akan disuguhi berbagai program televisi yang bernuansa ISLAMI. Dari bangun untuk bersahur hingga detik-detik menjelang berbuka. Bangga di satu sisi, namun sangat miris dan ironis di sisi lainnya.
       Menurutku, dari sekian banyak stasiun televisi swasta di Indonesia, hanya Metro TV dan TV One yang tidak masuk dalam katagori diatas. Lainnya?
    Apakah berlebihan jika aku mengatakan bahwa dua indikator bahagia. Tersenyum/Tertawa dan Bernyanyi. (Tak setuju hak setiap orang lah). Dua hal diataslah yang akan menghiasi hari-hari penikmat televisi selama Ramadhan. Berbagai opera komedi di kemas dengan KREATIF dan INOVATIF. Katanya Islami sih. Program-program musikal juga akan kurang lebih. Para Biduan dan Biduanitanya akan disuruh oleh sang empunya acara untuk memakai pakaian "agak Tertutup".
      Komedi, katanya nih, ketika disalahkan, "menghibur orang, membuat orang senyum itu kan ibadah.". Selalu saja begitu dalihnya. Ingat bukan dalil ya. Mereka mentautkan ketika orang tersenyum melihat aksi mereka akan menghasilkan pahala dari senyum itu sendiri. Lalu, bagaimana dengan celoteh-celoteh yang tak jelas itu. Umpat sana-umpat sini agar terlihat lucu. PERLU KITA SAMA-SAMA PELAJARI LAGI ILMUNYA NIH.
    Menyanyi. Memang ada beberapa kalangan umat Islam yang mengharamkannya. Ada pula yang berpendapat tidak apa-apa. Diluar itu semua, sepertinya suatu acara televisi terasa hambar jika tidak ada pertunjukan tarik suara tersebut. Pas sekali itu ketika puasa, lapar-laparnya, dinyanyikan mendayu-dayu. Langsung tertidur deh. Menghibur. Lagi-lagi itu tujuannya.
       Ku pikir, cukuplah urusannya itu. Ternyata tidak. Yang paling ironis diantara ironis yang ada, mereka yang menyandang Ustadz dan Ustadzah tak mau ketinggalan. Mereka ini lebih hebat lagi. Kabur rasanya antara Ustadz/Ustadzah dengan komedian/penyanyi. Kadang kala mereka bernyanyi sebelum berceramah. Kadang melawak supaya audiensnya terpingkal-pingkal, meskipun tanpa mereka sadari telah berbohong. Katanya sih sentuhan KREATIF dan INOVATIF supaya pendengar tidak bosan.
        Apapun itu, kita tentunya ingin Ramadhan kali ini lebih baik daripada tahun lalu. Kita juga tidak bisa menafikan, meskipun syetan di belenggu selama satu bulan. Namun prajurit makhluk itu akan tetap banyak menggerayangi hari-hari kita selama tiga puluh hari. Semoga saja kita bisa melewatinya dengan khusyuk hingga esoknya takbir berkumandang. Aamiin

4 Messages:

zfakhiroh mengatakan...

good. tulisanny smkin bgs. akhrnya bs jg yah komen dsni. hoho. truskn bkatny. klw udh trknl nnt, jgn lp ma sobat2 y. hehe.

Gho Soe mengatakan...

alhamdulillah, terima kasih. Wes...udah tak mau lagi message via email...maklumlah..he..he..

zfakhiroh mengatakan...

knjungi blog qhu y sob. writing-and-handicraft.blogspot.com

Gho Soe mengatakan...

td udah msuk sana...

Posting Komentar

 
;