Bagi anak FKIP jurusan Bahasa Inggris itu artinya sangat gampang. KEMISKINAN. Karena aku bukan alumni FKIP B.Inggris, makanya aku masuk ke site sederet.com untuk memastikan tulisan Poverty-nya.
Gara-gara kata itu tuh, pemerintah kita sering berkedut keningnya. Pijat sana-sini. Eh, sakitnya makin banyak. Benar ke?
Kemiskinan, penyakit akut yang melanda berbagai negeri di dunia ini. Dulunya, ku kira kemiskinan hanya jatah negeri Indonesia Raya. Tetapi bangsa sekelas USA juga kebingungan menghadapi Poverty itu. Temannya adalah pengangguran.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Program-program diluncurkan. Visi-misi dihaturkan. Hasilnya. Berhasil. Berhasil sekian persen saja. Karena apa, karena orang miskin di sini terlalu banyak. Mereka yang menjabat bahkan merasa lebih miskin dari pada gepeng yang gelandangan. Makanya, tanpa di suruh, mereka cerdas untuk men-sunat dana-dana bergulir untuk rakyat kecil. Potong sedikit. Potong lagi. Dan tinggallah sepotong ayam goreng. Untung tak diminta oleh Upin-Ipin. Kalau iye.....jawabannya betoel tiga kali.
Bermimpilah, selama itu tidak dilarang. Tapi jangan sampai berliur-liur. Pasalnya, kemiskinan itu sangat menggiurkan. Terutama bagi para politisi. Itu komoditas sebagai bumbu koar-koar mereka ketika akan mengajukan diri menjadi pejabat. Tak alpa kata "sejahtera" yang merupakan musuh bagi kemiskinan di lontarkan. Sejahtera dari Hongkong.
Terbayang tidak jika kemiskinan benar-benar menipis. Mereka tidak bisa lagi membeli suara hanya dengan 10-20ribuan. Upeti demi merengkuh hati rakyat bertambah besar jumlahnya. Bisa dibayangkan? Gak bisa ya sudah. Bukan ujian kok.
Itulah sebabnya, kemiskinan, bagi sebagian orang harus dipertahankan. Bibitnya tetap di sirami, dipupuk dan di kembangkan. Upah di minimalisir, harga hasil panen di turunkan, pendidikan di hargai selangit, birokrasi dipersulit. Satu Visi, pertahankan tanah air hingga titik darah penghabisan. Salah ya. Pertahankan kemiskinan.
0 Messages:
Posting Komentar