Sabtu, 30 Juni 2012

Lumpuh

    Lumpuh. Itulah kupikir kata yang tepat untuk menyebut kemampuan menulisku sekarang. Meraba-raba dalam kegelapan dan tertatih-tatih dalam melangkah. Seperti itu, tak lebih. 
   Dimulai dari ide yang datang, tak kunjung mampu ku buat dalam sebuah tulisan meskipun singkat. Menyesakkan dan menimbulkan rasa penasaran yang terwujud tuntas. 
     Ketika cek email masuk dari Jonru, ternyata beliau dan salah satu penulis hebat yang disebutkannya dalam newsletternya juga pernah mengalami hal yang sama. Kebuntuan dan seolah menjadi seorang yang sama sekali belum pernah menulis. Istilahnya penulis pemula. Sebabnya, katanya tak lain adalah karena lamanya kita alpa dalam menulis. Dalam waktu yang lama kita tidak berlatih untuk merangkai kata agar menjadi sebuah tulisan. Sehingga sistem menulis, katanya, tidak tertancap di dalam otak kita. 
      Dan setelah ku tahu itu penyebabnya, baru ku teringat bahwa ini bermula ketika aku disibukkan oleh pindah rumah. Memang, kala itu aku jarang, bahkan tidak pernah melatih kemampuan untuk menulis. Hasilnya, sampai sekarang ini, tidak ada tulisan yang bagus telah ku hasilkan. Terutama cerpen dan sejenisnya. 
      Berdasarkan newsletter yang kuterima, solusinya adalah terus menulis. Tentang apapun itu, tentang ketika kita mulai membuka mata dipagi hari sampai ketika mata kita mulai redup untuk berlayar ke alam mimpi. Tuliskan itu. Ya, teorinya mudah. Aplikasinya seharusnya lebih mudah lagi. Kenyataannya aku masih terseok-seok untuk melakukan itu. Walaupun, alhamdulillah mulai terkoneksi sedikit demi sedikit, namun justru kepalaku yang pusing sendiri. 
         

0 Messages:

Posting Komentar

 
;