Ku minta sepupu untuk mengayak tepung gandum. Ia lakukan. Setelah shalat isya, kami beraksi. Masukkan telur 2 biji. Gula halus tidak ada takarannya, jika hati berkata "cukup" ya cukup. Dan mentega semaunya. Tapi tidak habis satu bungkus. Dikocok semuanya, entah sampai kembang atau apa. Yang pasti tampak berbutir-butir. Baru sadar, seharusnya gula dan mentega dikocok terlebih dahulu, baru dimasukkan telur.
Tak apalah. Selanjutnya masukkan tepung gandum yang sudah dicampur dengan baking powder, cokelat bubuk dan susu bubuk. Semuanya di takar dengan hati. Lupa, adonan dalam wadah di kasih garam secukupnya. Masuklah, tepung terigu dan kawan-kawannya ke dalam adonan sedikit-demi sedikit. Ternyata belum habis separo tepung yang telah dicampur ini dan itu tadi, adonan mengental dan agak mengeras untuk ukuran membuat kue. No problemo. Kami kasih air panas kuku. Kurang lebih tiga per empat gelas kecil. Jadilah semuanya mencair sesuai dengan yang di inginkan dan pastinya hati berkata ya. Ingat dengan fermipan (pengembang kue) ada di dalam tas. Diambil dan dimasukkan kedalam adonan dan di kocok hingga merata. Semuanya terjadi begitu saja.
Adonan di masukkan kedalam handlepan. Diletakkan diatas kompor gas. Kurang dari setengah jam. Was-was dengan hasilnya. Alhamdulillah bagus. Tapi belum di coba rasanya seperti apa. Jika mantap, siap lah untuk di jual besok. Jika rasanya kurang pas, masuk perut aja deh!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Messages:
Posting Komentar