Senin, 10 Maret 2014

Wanita Tua Penjual Kayu Bakar

Saat orang-orang mengeluh tentang panas yang menggila, wanita itu bahkan tak sempat memikirkannya. WALAU SEJENAK.

Debu jalanan membuat mukanya makin kusam. Belum lagi panas yang memanggang kulitnya, menjadikan kian legam. Keringat bercucuran tiada seka, riak keletihan pun jadi suguhan. Aduhai kasihan sekali.

Nanti dulu, orang memandang selalu banyak komentar. Wanita itu tidak merasa begitu. Atau paling tidak, tidak kalut akan hal itu. Yang ia tahu hanyalah, hari ini bisa mengumpulkan segepok uang. Tuk menukarnya dengan keperluan harian.

Sebesar rangkulan bocah SD, kayu bakar terjunjung di kepala. Menjadi perisai ketika sang surya menempa dirinya. Langkahnya tak lunglai sekalipun. Justru kelihatan penuh semangat. Ayuhan kedua belah tangan melengkapi ketakjuban. Wanita tua penjual kayu bakar, tengah-tengah hari mengantarkan pesanan.

= Wanita tua penjual kayu bakar =

0 Messages:

Posting Komentar

 
;