"Capat-capat dah cari tukang masak...."
Oho, tujuan pernikahan tak lah serendah itu. Kalau cuma perihal masak memasak, itu perkara mudah. Toh, sejak kecil ia terbiasa membuat menu makan siang sendiri. Artinya, untuk urusan mengganjal perut, ia sama sekali tak kesulitan.
Lebih dari pada itu. Pernikahan bukanlah ikatan sehari dua. Menyatukan dua kepala beda isi dan tak jarang beda prinsip. Dalam mahligai pernikahan, semuanya saling mengisi dan melengkapi. Makanya, benturan-benturan kecil pun pastinya tak bisa dihindari.
Ini bukanlah tentang mencari pendamping belaka, atau menantu buat ibunda. Cita-cita luhur dalam berumah tangga mustilah dikira serta. Kalau punya visi hidup bersama tentunya akan jauh lebih mudah. Berdua, merenda keluarga SAMARA.
Bagaimana seandainya salah satu tidak sekata? Itu dia. Pilih memilih pasangan memang perlu. He...he..
Ah, itu cuma alasan pemuda tadi. Asal tahu saja, ia belum punya cukup uang tuk sekadar membeli mahar. Macam mana mau menghidupi anak orang???.....
0 Messages:
Posting Komentar