Jumat, 25 Oktober 2013

Wisuda

Masih dengan secangkir WHITE COFFEE KAPAL API GRANDE plus sekantong kue...dari lantai 1 rumah kos (memang tak ade lantai 2 nye)

............
Bangun awal? Uhh...itu satu hal yang agak ku benci. Tapi hari ini jelas berbeda. Lima seperempat bahkan tubuhku telah menjajaki dinginnya air. Segar bukan main, sesegar pikiranku. Ibu sejak subuh belum bertandang sudah wara-wiri membangunkan kami sekeluarga. Hampir seisi kampung kalut dibuatnya, kalau tidak berlebihan. Memang itulah adanya. Orang-orang di kiri kanan rumah telah hidup dibuatnya. Ayah, terutama yang menjadi sasaran "amukan" wanita yang melahirkanku ke dunia itu dua puluh satu tahun lalu. Mmm...masih saja mengucek mata saat beranjak ke belakang. Patutkah aku merasa kasihan?. Sementara dikejauhan, mesin kapal boat telah dipanaskan. Itu, semakin menambah gairah pagi ini. Aku membayangkannya, tersenyum sendiri jadinya.
.........
Motor boat carteran sesak dan mengantar rombongan ke kota Terigas. Sayangnya aku tidak ada disana. Melainkan disini, digedung Aula Kantor Bupati,beserta ratusan wisuda/wisudawati yang tengah berdebar-debar. Satu kata yang kami sepakati bersama yaitu bahagia. Para pemudanya berwibawa, para ladiesnya pula bersaing siapa yang paling cantik. Aku tak habis pikir, berapa jam yang mereka habiskan untuk make-up seperti itu. Untungnya kami lelaki, pakai ini-pakai itu selesai.

Tak lupa, sebelum acara dimulai pukul 08.00, kebanyakan dari kami jepret-jepret. Mengabadikan salah satu momen terindah. Mungkin untuk pertama dan terakhir. Kecualilah bagi mereka yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, aku yakin tidak termasuk yang itu. Menghabiskan tiga tahun ini pun, meliputi keuangan dan pikiran, aku kepayahan. Apalagi mengambil kuliah tambahan? He..he..
..........
Padat merayap. Aku tidak malu kok membawa seluruh keluarga besar dari kampung. Karena, ini adalah kesempatan menunjukkan pada mereka bahwa kita orang desa juga bisa berprestasi. Meski....ah sudahlah. Paling tidak bisa bergelar sarjana juga. Ucapan selamat terlontar sana sini. Tak lepas photo-photo antar wisudawan/wati pun ada dimana-mana. Baik dengan keluarga serta kerabat maupun rekan-rekan selama mengenyam pendidikan. Setelah puas, kami tanpa dipandu mulai meninggalkan lokasi acara. Inilah akhir perjuangan di dunia akademisi. Sekaligus awal memasuki dunia yang lebih real. Menjawab tantangan dan menguji keabsahan pendidikan yang dikecapi selama tiga tahun silam.

Esoknya, saat ku terjaga di pagi hari, tahu-tahunya ada gelar baru disamping sarjana. Yah, pengangguran. Siap-siap menjawab pertanyaan warga, "kerja dimana, Soe?" Mengenyahkannya bukanlah hal mudah. Lapangan pekerjaan makin hari bukannya makin lebar, justru sebaliknya. Sekali lagi mm.....Aha! Ide cemerlang apa ini? Kenapa mesti cari pekerjaan yang jelas-jelas sulit, bagaimana dengan MEMBUKA USAHA SENDIRI? TERDENGAR MENYENANGKAN, KAN?
............
Congratulation buat temans Sentras dari Politeknik Negeri Sambas yang diwisuda hari ini.

0 Messages:

Posting Komentar

 
;