Jumat, 18 Oktober 2013

Turn Back??

always like this, pikir Coolio.

Yah, musti turn back ke step awal lagi. Menulis itu laksana.....laksana apa ya? Coolio kebingungan mencari kata yang tepat untuk menggambarkan hal itu. Itu? apa yang dimaksud dengan 'itu'?

Sang penulis amatir tersebut tahu bahwa menulis, membaca, menulis dan membaca lagi adalah syarat utama tuk menjadi penulis sukses. Dan sesering ingatannya akan hal itu, seringkali pula dia memilah dan mencari waktu yang, tepat, katanya untuk menulis. In other word, menulis berdasarkan mood. Wow, seharusnya enggak banget deh. Di pelatihan kepenulisan manapun, kamu bakal mendapatkan sang narasumber berbuih-buih mulutnya menekankan hal diatas. Salah siapa coba, kalau Coolio selama ini tidak pernah mengikuti pelatihan seperti itu, SEKALIPUN! Sekalipun, kecuali mencuri dengar saat ia bekerja sebagai admin di sebuah perusahaan swasta. Hanya itu.

Coolio mulai mengakrabkan lagi jari-jemarinya dengan dasar tuts keyboard. Meski jauh dari janggal, dia merasa ada yang putus antara hubungan otak dengan kesepuluh jarinya. Memang begitu ya, kamu mungkin bertanya-tanya. Coolio menjawab, "memang begitu."

Lanjutnya lagi, "kebiasaan kita menulis itu lambat laun akan menciptakan sistem kepenulisan dalam otak kita. Sehingga ide yang melintas dalam kepala akan segera diproses ke dalam plot. Baru setelah itu rangkaian demi rangkaian muncul silih berganti. Tahap selanjutnya adalah menyusun puzzle tadi hingga jadi alur. Terakhir, baru menuliskannya. Versiku itu bertolak belakang dengan kebanyakan penulis hebat yang justru menuliskan dulu apa yang dipikirkannya, kemudian baru membabat habis-habisan kalimat sampah."

Ah, kamu sok seorang profesional saja di bidang itu!

He..he...Coolio cuma bisanya manyun. Sebenarnya ia tidak benar-benar harus memulai dari nol lagi sih. Selama kurang lebih satu minggu liburan lebaran kemarin, ia membangun sistem di otaknya. Dengan tidak ada satu hurufpun tertuang dalam kata-kata. Dan setibanya di kota TERIGAS ini, Coolio mulai mencongkel imajinasinya sedikit demi sedikit. Mendapat ucapan selamat ulang tahun ke dua puluh delapan tepat lebaran haji kemarin, tidak lantas membuatnya terlena. Sekarang, "here i am," tukasnya tegas. 

0 Messages:

Posting Komentar

 
;