Kamis, 28 Maret 2013

H I M


Sepintas mengenalnya, kau akan mengatakan ia sesosok yang tampak sombong. Mmm...barangkali tidak semuanya salah. Tetapi seandainya boleh mengoreksi sedikit, kata yang tepat ku kira adalah ia lebih suka menarik diri dari keramaian.

Banyak orang berupaya untuk menjadi seperti orang lain. Tak lepas pula dengan dirinya. Ada saat-saat tertentu dimana menjadi semacam itu seolah suatu kekuranggan. Ia berupaya berinteraksi lebih, namun yang terjadi hanyalahiInteraksi palsu yang cenderung dipaksakan. Tawa hambar dan sejatinya ia tidak ada disana. Dimana ia berada? Ia berada di planet Mars. Akhirnnya akal sehatnya berperan juga. Manusia diciptakan juga untuk saling mengenal. Masing-masing membawa kekurangan serta kelebihan. Keunikan dan bakat juga tidak luput.

Ia tidak suka jika tidur siangnya terganggu. Karena itu merupakan waktu istimewa baginya. Bagaimana tidak,  malam hari ia harus lembur di depan komputer. Meramu kata demi kata. Setahuku, katanya ia ingin menjadi penulis hebat kelak. Makanya, ia mulai berlatih keras. Ia seolah melihat kesuksesannya terpampang jelas di hadapannya. Yang seperti ini memang butuh penempatan sifat keras kepala yang benar. Sehingga tangga ajaib, bagai apa yang selalu didengungkannya, terwujud juga.

Langkahnya suka melawan arus, ku kira. Entahlah, apa yang disukainya tidak benar-benar bisa dijelaskannya dengan detil. Sebagai orang terdekat, sebenarnya memasak adalah hobi utamanya. Tapi, sekali lagi entahlah. Tak jarang juga ia begitu terpesona dengan berbagai keahlian melukis, animasi, dekorasi dan berkhayal juga kelihatannya.


0 Messages:

Posting Komentar

 
;