Nanny hafal betul. Kalau Soe membuka pintu hendak masuk pasca shalat subuh, ia berlari sekuat tenaga menghampiri. Teriakannya berulang-ulang. Dan jelas Soe tahu apa yang diinginkannya. "Ayo, Nanny," ajaknya singkat sambil melangkah ke dapur.
Tapi, subuh tadi Soe menangkap riak kecewa di wajah Nanny, Nanny enggan menyantap lahap pemberian pemuda itu. Sekali dua gigitan saja, ia berhenti. Merengek-rengek pada Soe, meminta yang lain. Wah, Soe menyesal sekali tidak membeli kue yang itu.
Soe tak ingin keluar membeli kue lagi hanya demi Nanny!
...........
Nanny, sebagai makhluk 'buangan' yang berhasil menemukan tempat berteduh di rumah Soe, terbilang bersih. Maksudnya, pandai membersihkan diri. Paling tidak itu yang diucapkan oleh salah satu pengunjung Sentras beberapa waktu silam.
"Ih, lucunya...."
"Ambil saja kalau mau."
"Gak ah, di rumah juga sudah banyak kucing."
............
Soe menyadari ia kurang tidur. Selesai baca Qur'an sejenak, matanya melirik bantal.
"JANGAN, JANGAN. AYO, BERPAGI-PAGI MENCARI REJEKI."
"TAP APA-APA. SETEL ALARM JAM 6. TIDUR BENTAR PUN JADILAH."
Soe di persimpangan. Sayangnya, satu dua menit berikutnya, ia telah tergolek tak sadarkan diri. "Bangun jam enam...zzzZZZZ." Ia melaju ke alam mimpi.
(bersambung)
Tapi, subuh tadi Soe menangkap riak kecewa di wajah Nanny, Nanny enggan menyantap lahap pemberian pemuda itu. Sekali dua gigitan saja, ia berhenti. Merengek-rengek pada Soe, meminta yang lain. Wah, Soe menyesal sekali tidak membeli kue yang itu.
Soe tak ingin keluar membeli kue lagi hanya demi Nanny!
...........
Nanny, sebagai makhluk 'buangan' yang berhasil menemukan tempat berteduh di rumah Soe, terbilang bersih. Maksudnya, pandai membersihkan diri. Paling tidak itu yang diucapkan oleh salah satu pengunjung Sentras beberapa waktu silam.
"Ih, lucunya...."
"Ambil saja kalau mau."
"Gak ah, di rumah juga sudah banyak kucing."
............
Soe menyadari ia kurang tidur. Selesai baca Qur'an sejenak, matanya melirik bantal.
"JANGAN, JANGAN. AYO, BERPAGI-PAGI MENCARI REJEKI."
"TAP APA-APA. SETEL ALARM JAM 6. TIDUR BENTAR PUN JADILAH."
Soe di persimpangan. Sayangnya, satu dua menit berikutnya, ia telah tergolek tak sadarkan diri. "Bangun jam enam...zzzZZZZ." Ia melaju ke alam mimpi.
(bersambung)
0 Messages:
Posting Komentar