Jumat, 21 Februari 2014

Konsumen Tengah Malam

Bahasa kerennya Insomnia. Dua belas kurang lima, mataku terasa berat tapi tetap saja tak hendak lelap. Bolak-balik diatas kasur pun hasilnya nihil. Apa hendak dikata, oren memanggil dalam kebisuan. 

Keluar kamar bersama si Oren, langsung meluncur ke dunia maya. Lalu tuntaskan tulisan yang tertunda di blog pribadi. Dalam tengah kesibukan, di luar angin malam mendesau pelan. Wuuu........sssss

Wah, sepertinya hujan akan turun. Angin masuk lewat ventilasi, bisa buatku merinding sesaat. Brruuummm...ciiiiittt. Sebuah sepeda motor tiba-tiba berhenti di depan Sentras. Aku melongokkan kepala. Melihat dari balik kaca. Dan dari penampilannya, ku tangkap ia seorang mahasiswi.

Tok-tok-tok
Ku buka daun pintu. Menyapanya sesaat kemudian, "ada apa ya?"
Gadis itu bungkam. Malah menyodorkan flashdisk dari saku jaketnya.
"Oh," aku sok faham. Menghidupkan si kompu, menyalakan printer. Lalu, "yang mana ya?" tanyaku setelah flashdisk terbuka di layar.

Ia masih bungkam. Telunjuknya menunjuk ke arah layar. Tepat diatas sebuah file berjudul....berjudul....entahlah, apa juga judulnya.

Dingin juga gadis ini, pikirku. Tak ada senyum dan kata-kata. Berkerudung putih berbalut jaket hitam dan celana longgar hitam.

Baiklah. Printer, lakukan tugasmu segera! Ciiit,treeet,ciiit,treeet. "lima ribu."
Ia mengulurkan sejumlah uang yang kusebut. Berdiri dan melangkah sambil menenteng plastik hitam berisi hasil print-an. Sementara uang tadi, aku selipkan di saku celana.

Brummm-brummm-brumm... sepi, senyap, sunyi
Aneh. Tak ada tanda-tanda kendaraan beroda dua itu berjalan, tahu-tahu sudah tidak ada di tempat. Kupastikan dengan menghampiri pintu yang masih terbuka. Memang, tidak ada siapapun di ruas jalan.

Segera ku tutup pintu rapat-rapat. Menguncinya dengan empat putaran. Di luar, angin mendesau pelan. Wuuu......ssss. Kuraba saku celana, lima ribu ikut raib.
..........
Di kamar gelap aku terjaga dengan telapak kaki dingin. Ah, untungnya cuma mimpi.
..........

0 Messages:

Posting Komentar

 
;