Selasa, 29 Mei 2012

Siang ini

    Siang yang gerah begini, aku dihadapkan pada hamparan sungai Sambas didepan rumah yang tengah pasang. Airnya naik hingga ke halaman rumah. Rasanya ingin langsung menggabungkan diri dengan mereka, anak-anak yang tengah ketawa-ketiwi bemain di tepian sungai. Jika tidak ingin akan usia diri, maka pilihanku adalah mengikuti jejak mereka.
    Untung kesadaranku masih terjaga. Jadilah aku, setelah makan siang, hanya berteman dengan sebuah kipas angin yang berusaha untuk menyejukkan ragaku. Sambil menunggu bergulirnya waktu hingga pukul satu lewat, aku menyeruput kopi panas.
    Jangan heran. Memang seharusnya di cuaca yang ekstrim seperti ini akan lebih segar jika tenggorokan kita disuguhi dengan minuman dingin. But, mau gimana lagi. Minuman dingin tidak ada. Sedikit demi sedikit kopi panas pun ludes bersamaan dengan jam sudah menunjukkan hampir setengah dua.
    Bersiap-siap untuk kembali ke kios lagi. Mulai aktivitas harian lagi. Menulis kembali. Menyelesaikan proyek yang masih menggantung di awang-awang. Mungkinkah bisa selesai dalam waktu belasan hari. Insya Allah. Hanya mencoba melakukannya sedikit demi sedikit. Jika harus keteteran tenggat waktu nantinya, tidak apa. Disimpan saja untuk kesempatan yang akan datang. 

0 Messages:

Posting Komentar

 
;