Sabtu, 01 Desember 2012

Dora The Adventurer

           Dora sekarang tidak tahu harus melakukan apa. Usianya telah pun beranjak remaja. Anak-anak yang dihiburnya dulu juga telah bertambah usianya. Tidak lagi mau bekerja sama apabila ia mengucapkan, "mau kah kalian membantuku?" Dan tidak mau menunjukkan ketika ditanyanya, "apakah kalian melihat pelangi? Kalian mau lihat isi ranselku? Katakan ransel!" Serta enggan untuk ikut bersorak bila misi telah selesai, "i did it, i did it. We did it, we did it." Bahkan Boo sekarang telah menjadi orang tua bagi si monyet kecil lainnya. 
           "Hello, Dora! Apakah sama sekali tidak ingin mengubah potongan rambutmu?"
           Dora menggeleng keras. Hanya itulah tanda terakhir dari kesuksesannya beberapa dekade lalu. Dan kini semuanya telah usai dan musnah. Dora mulai menangis. "Jangan begitu," tukasku. 
           Tapi gadis berponi dengan rambut sebahu itu bergeming seolah aku tidak ada disini. "Bagaimana dengan Diego dan Alicia?" tanyaku coba mengajaknya berbicara. 
           "Soe, mereka sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Sekarang keduanya tengah menggarap program National Geographic-nya. Menggantikan pasangan suami istri yang dari Australia itu."
            Aku penasaran, "apa itu artinya kamu tidak mendapat tawaran apapun setelah usiamu mencapai lima belas tahun ini. Bagaimana dengan program penjelajahan kawula muda?"
           Untuk kedua kalinya Dora menggeleng. Dipikirannya, dunia nampaknya berhenti seketika. Padahal tidak demikian. Waktu akan terus bergulir. Itu adalah putaran masa yang tidak bisa diubah oleh siapapan kecuali Yang Menciptakan waktu itu sendiri. 
            "Dora," ku berucap lagi. Gadis itu mendongak ke arahku sembari menyeka matanya yang tampak merah. 
             "Jika penjelajahan tidak lagi sesuai dengan usiamu, bagaimana dengan petualangan?"
             Baru kali ini aku melihat jidat Dora berkedut. Tokoh animasi dihadapanku itu ternyata punya rasa bingung juga. "Maksudmu, Soe?" tanyanya heran. 
           "Aku punya sebuah kapal di tepi dermaga. Kukira itu lebih dari cukup untuk kita bertualang ke seluruh penjuru dunia. Apa pendapatmu?"
            "Kapal? Kita?"
            "Namanya bukan lagi Dora the Explorer, tapi Dora the Adventurer! Menarik, bukan. Tapi tenang saja, ini akan tetap menjadi acaramu. Aku perlu banyak belajar darimu tentang mengelilingi semua tempat dan menyelesaikan misi."
             "Oh, Soe...terima kasih, tapi"
             "Tak perlu terpesona dan terperangah seperti itu, Dora."
         "Bukan, bukan maksudku terpukau Soe. Hanya saja, lebih tepatnya petualangan apa nantinya program kita ini?"
         Aku juga bingung sebenarnya. "Teman-teman, maukah kalian membantu kami?"

Adoeh! iseng-iseng saat tetangga sebelah memutar CD Dora. 

0 Messages:

Posting Komentar

 
;