Kemana engkau terbang
Hilir mudik mencari
Bunga yang kembang
Itu tak masuk dalam kamusnya. Ia justru memilih menjelajahi ruangan dimana aku tengah bersimpuh. Ku perhatikan kemana saja ia merayap. Dan deru benda berputar ternyata mampu memikat dirinya. Dari balik celah yang sempit, di jejalkannya tubuh bersayapnya. Aku masih menatap lekat kearahnya, tanpa bisa berbuat lebih.
Dikiranya benda itu sesuatu yang enak untuk dicoba, mungkin. Salah besar! Semuanya tuntas ketika baling-baling tajam menghamtam sosoknya. Sayapnya tidak lagi dua, melainkan terpotong-potong kecil. Sementara tubuhnya lunglai tak bernyawa. Tergeletak di celah-celah besi dimana ia masuk tadi.
Kupu-kupu yang malang. Bukan! Sama sekali tidak tepat. Itu adalah cara mati yang telah Allah tentukan bagi binatang bersayap tersebut. Dari telur menjadi ulat yang menjijikkan kebanyakan orang. Dilanjutkan kepada masa kepompong hingga metamorfosis. Jadilah ia binatang yang bisa terbang. Tak lagi dibenci orang, namun sebaliknya. Kecuali mereka yang benar-benar jahil...
0 Messages:
Posting Komentar