Kamis, 16 Januari 2014

Aku Memilih Setia

Emmm...tujuh tahun kebersamaan, kau masih meragu ya? Sejak pagi tadi kamu ngambek terus dan tak mau bicara sepatah katapun. Oke, baiklah. Kita usut dan tuntaskan segera. Masalah diantara kita berdua harus clear. Se...karang!

= Ke masa silam =
Siap? Aku sebenarnya malas. Tapi masa depan menggerayangi pelupuk mata. Bayangan kedua orang tua melihatku mengenakan toga, menjadi penyemangat. Kau, tanpa letih menemaniku di kamar empat kali tiga. Belum lagi, menjelang akhir kelulusan, atap kamar selalu bocor saat hujan lebat. Rela aku berkorban melindungimu terkena air.

Bergadang kita hampir setiap malam. Menuntaskan salah satu yang paling menyesakkan dalam hidup, Skripsi. Senyummu tetap mengembang. Kau, masih juga bertahan denganku. Tak jarang sampai menjelang satu dini hari, baru kita terlelap bersama. Menjadikan tubuhmu lebih sering demam dibuatnya. Kau mengatakan, "aku tidak apa-apa. Demi masa depanmu." Uh...menyentuh sekali kedengarannya.

Saat kelulusan pun sudah ditangan, kita tak terpisahkan jua. Aku pulang kampung, kau kubawa serta. Dan akhirnya, kita merintis Sentras bareng mulai tahun 2012.
............

Aku memilih setia, bukanlah lagunya Fatin SL. Walaupun si Oren ada, kau selalu menjadi yang utama. Kita belum memetik banyak kesuksesan. Sentras, masih perlu bantuanmu. Banyaaaak. Sekali lagi, perlu banyak bantuanmu.

Kompu, bicaralah. Masih ada tugas yang mesti kita kerjakan nih. Ayo, hiduplah.
............

Kukira monitor yang punya masalah. Setelah di lepas hubungan langsung ke CPU, monitor menunjukkan ia baik-baik saja. Jadi CPU yang berulah. Baiklah, giliranmu CPU. Mau dirumah sakitkan?. Tapi sebelum itu, biar saya cek dulu. Ohh...ini sih mungkin.....? entahlah.

Aku lepaskan RAM dari tempat asalnya, dan pasang lagi. Owowo...ada kemajuan. Kompu bernyawa lagi. Eitttss tunggu-tunggu. Ada yang nyendat. Kompu bernyawa tapi tak bernafas. Dengan kata lain, belum bisa dioperasikan.

Ingat, masalah kita belum kelar. Jeda shalat Jum'at dulu lah, baru kita bicara panjang lebar lagi. Ram yang tadinya cuma satu, aku tambah lagi dengan Ram cadangan. Apa tidak meledak ya? Masih saja sama. Tekan delete, lalu masuk ini, masuk itu.....tarrraaa...Alhamdulillah berhasil.

Kita, masih berteman kan Kompu. Ayo, SEMANGKA! (Semangat karena Allah)

0 Messages:

Posting Komentar

 
;