Minggu, 03 November 2013

TES CPNS

Padahal masih genap satu jam ke depan. Tapi pukul enam tiga puluh, aku sudah  keluar dari rumah. Setengah jam sisanya, ku perkirakan bakal sampai di tempat tujuan. Kalau, kalau ....... oh tidak, sudah wajar jalan AS kota khatulistiwa pagi minggu ini sesak. Maka, aku pun memacu laju sepeda motor lebih tinggi.

Persis. Bahkan tujuh lewat tiga, saat ku lihat jam HP, SMAN 2 Pontianak sudahpun ramai manusia. Tujuan sama, sama-sama sibuk, dan bersama-sama mencari tempat duduk. Sesuai nomor ujian tentunya. Bukannya mudah menelusuri ruang demi ruang. Memastikan disanalah jatah kursi kita. Yap, apalagi kalau bukan untuk berkutat dengan soal-soal beberapa menit yang akan datang.

Lega setelah akhirnya ketemu. Tidak juga langsung duduk disana, malah keluar lagi sekedar menenangkan diri. Beberapa peserta sibuk dengan catcil di tangan, memandang keatas sesekali, kembali menekuni apa yang tertulis disana. Berulang-ulang, seolah tiada yang memperhatikannya. Memang demikian, kecuali aku he...he... Ada pula yang seolah tanpa beban. Justru memilih ngobrol kesana kemari menghabiskan waktu bersama rekan. Diantara itu semua, kebanyakan sih sibuk dengan HP masing-masing. Aku? aku sibuk memperhatikan!

Jadi begini? Pertanyaan yang semua jawaban hampir betul. Katanya cari yang paling betul, meski aku sendiri bingung menemukannya. Berlalu saat bel menandakan waktu habis berbunyi. Jeda untuk pergi ke kantin belasan hingga dua puluh menit. Itu rata-rata diisi dengan membicarakan soal no ini dan no itu dengan teman kenalan baru. Sepertinya, kondisi senasib seperjuangan bisa menjalin keakraban sesaat. Syukur-syukur berlanjut.

Ujian selanjutnya digelar. Tak ada bedanya. Aku lebih banyak menjawabnya dengan lamunan jauh kemana-mana. Berharap dengan tidak sengaja, ada menawarkan jawaban gratis. Tahu-tahu, satu per satu, peserta Ujian Tertulis CPNS keluar ruangan. Bisa dipastikan, aku lima yang terakhir.......

............
Koran lokal pagi itu cepat sekali ludes. Kios-kios pinggir jalan kehabisan stok. Kemana lagi harus mencarinya? Belum lagi perasaan dag-dig-dug yang tidak karuan sejak semalam. Berkenaan lulus-tak lulus selalu saja menghantui. Kali ini lebih hebat di banding saat menerima kelulusan UAN semasa SMA.

Selalu ada yang lebih dulu dari yang dulu. Sekarang, media cetak yang me-rekap hasil tes tersampir di tanganku. Dapat dari seorang teman yang tentu ikut mendaftar CPNS juga. Apa peribahasanya, setali dua tali (benarkah?). Namanya tidak ada, begitu pula denganku. Asli, kenyataan begitu menyesakkan. Pelan-pelan kesalpun menyusup di hati.
"Ini," Aku menyodorkan koran padanya.
Eh, ternyata ia dongkol bukan main. Berlebih-lebihan dengan mengatakan, "buang saja!"
Gak segitunya kali.

..........
Di kampus hijau pun masih berlanjut. Lulusnya mahasiswa senior dalam tes CPNS waktu itu menyebar kemana-mana. Banyak yang takjub dan terkesima. Ada pula yang sakit hati. Mendapati bukan dirinya yang dibicarakan. Kecuali, kegagalan.
"Lulus ke?"
Gadis itu bertanya kepadaku basa-basi belaka. Kan kita sudah tahu bersama, kalau lulus pasti sudah ketahuan sebelum aku memarkirkan motor.
Pun jawaban sekedar basa-basi pula. "Tidak."

..........
Oho, kenangan sekitar 8 tahun itu menguak saat mendengar banyak teman yang mengikuti Tes CPNS hari ini. Yah, semoga hasilnya yang terbaik saja ya, sob. Insya Allah.

0 Messages:

Posting Komentar

 
;